Pengharapan
Oleh Rahmat Sahry
Ramadanie
IDFAM325U Anggota FAM Bontang
Bila senja berubah senapan,
Kan kutempatkan diriku pada pelurunya…
Agar bisa terbang…
Agar merasa hidup di udara…
Bila ku berada di tengah sawah,
Aku akan duduk…
Duduk sambil goyangkan kepala…
Aku ingin tempat ini… selalu hijau…
Jangan ada yang merusak!
Apa kamu dengar???
Apa kamu mengerti???
Kuharap kalian mengerti…
ULASAN FAM INDONESIA:
Sepertinya puisi ini bertema tentang kelestarian alam. "Pengharapan",
sebuah judul yang cukup dalam dan tersaring untuk mewakili pesan yang akan
disampaikan.
Bila senja berubah
senapan,
Sebuah kalimat yang cukup kuat dalam rangkaian diksi
pilihan. Satu pengandaian yang cukup tajam untuk menyatakan rasa kebebasan,
keterlepasan dari sesuatu kungkungan, kedustaan dan menyuarakan kebenaran
seperti hakikat sebenarnya.
Kita memang seakan merasa suatu kebebasan yang tak terhingga
dengan membayangkan dapat melayang bebas di udara, bergerak dan berada di ruang
yang tak terbatas. Seperti burung, kupu-kupu dan peluru?
Disinilah keunikan penulis mencari pengandaian satu "kebebasan"
itu dengan membayangkan seperti sebuah peluru.
Dalam bahasa puisi hal-hal seperti ini banyak sekali kita
temui. Sesuatu yang di dalam logika kita tak mungkin ada, kita tak dilarang
mengungkapkannya. Justru ini akan menjadi satu kekuatan untuk membuat puisi itu
bermakna dan sarat pesan yang disampaikan.
Bila kita simak kalimat-kalimat selanjutnya semakin nampak
dan jelas pesan yang ingin disampikan penulis.
Bila ku berada di
tengah sawah,
Aku akan duduk…
Duduk sambil goyangkan
kepala…
Aku kan berkata,
Aku ingin tempat ini…
selalu hijau…
Ya, sebuah pengharapan agar tetap menjaga kelestarian dan
keseimbangan alam, yang semula tandus agar tetap rindang, yang tadinya gersang
agar tetap hijau.
Bila kita simak imajinasi penulis yang sedang berada di
tengah sawah menghijau, memang akan terasa damai melihat hamparan padi-padi yang
seperti permadani. Lalu, "hijau" yang mana yang ingin selalu dipertahankan,
padi-padi atau pepohonan sekitar sawah?
Cukup menarik dan maksud sebenarnya belum tergambar di sini.
Secara umum penulis sebenarnya punya kekuatan imajinasi yang
cukup bagus dalam merangkai sebuah puisi. Dengan berbagai rasa dan pengandaian
penulis sebenarnya dapat lebih melenggang lebih jauh dan dalam untuk memetik
diksi-diksi yang menarik dan memiliki daya kejut untuk sebuah puisi.
Disarankan agar penulis lebih banyak membaca puisi-puisi
penulis yang sudah cukup punya nama, memahami, dan merasakan getaran pesan yang
ada di dalamnya. Dengan demikian kita akan semakin mantap dan yakin untuk
menulis apa saja yang kita rasakan guna mencari sebuah hikmah tersembunyi dari
semua itu.
0 komentar:
Posting Komentar